IDNAGA99 - Dari Januari hingga Maret, penegak hukum di Makau mencatat kenaikan 61,5% dalam kejahatan perjudian, mengajukan 567 laporan insiden, naik 61,5% selama kuartal pertama tahun 2024. Peningkatan ini dikaitkan dengan kriminalisasi pertukaran mata uang tanpa izin baru-baru ini di kota kasino tersebut.
Juni lalu, Beijing meluncurkan tindakan keras terhadap penukaran uang ilegal, yang membantu para penjudi menghindari kontrol pemerintah terhadap pelarian modal. Oktober lalu, Dewan Legislatif Makau mengesahkan undang-undang yang menjadikannya sebagai tindak kriminal.
Menurut kementerian keamanan publik, tempat penukaran uang memfasilitasi pencucian uang dan menyebabkan “perkelahian, penipuan, pencurian, imigrasi ilegal, dan kejahatan lainnya” termasuk penculikan dan pembunuhan.
Undang-undang yang telah diamandemen tentang Pemberantasan Kejahatan Perjudian mencakup hukuman penjara hingga lima tahun bagi para pelanggar. Hukuman dapat menyebabkan larangan selama 10 tahun dari kasino kota.
Undang-undang baru ini juga meningkatkan hukuman untuk perjudian ilegal. Taruhan sampingan dan taruhan paralel sekarang dapat dihukum hingga delapan tahun penjara. Selain itu, undang-undang ini memberi polisi lebih banyak kekuasaan untuk memasuki dan menggeledah sarang perjudian ilegal yang dicurigai.
Peningkatan insiden kriminal terjadi meskipun ada penurunan jumlah total kasino, lapor Macau Business, dari 40 pada tahun 2019 menjadi hanya 30 hari ini.
Laporan transaksi mencurigakan yang diajukan oleh operator permainan mencapai rekor 3.837 tahun lalu, naik 11,8% dari tahun ke tahun. Itu adalah volume tertinggi sejak tahun 2006, ketika Makau mendirikan Kantor Intelijen Keuangan.
Lonjakan penukaran uang bertepatan dengan pergeseran dalam bisnis VIP, termasuk hampir punahnya perdagangan junket. Administrasi Negara untuk Valuta Asing Tiongkok membatasi penarikan uang dari luar negeri dari bank-bank Tiongkok hanya sebesar CNY100.000 ($14.000) per tahun - uang receh untuk para paus yang tidak berkedip saat bermain $25.000 per tangan.
Di antara 567 kasus yang tercatat di Q1, 132 kasus melibatkan penukaran uang, lebih dari 60% dari peningkatan tersebut. Penipuan berada di urutan berikutnya, dengan 152 kasus atau 26,8%. Melengkapi total kasus tersebut adalah riba, pencurian, penyelewengan, dan pembangkangan terhadap perintah larangan kasino.
“Kasino dan perjudian secara luas dianggap sebagai tempat berkembang biak bagi berbagai perilaku menyimpang dan tindak kriminal,” kata peneliti Quan Fang dari Fakultas Hukum di Universitas Sains dan Teknologi Makau.
Sonny Shiu-Hing Lo, yang telah menulis tentang kejahatan di Makau, setuju bahwa “kasino mengarah pada kegiatan seperti pencucian uang gelap, rentenir, dan prostitusi”.
Amandemen untuk mengkriminalisasi penukaran uang dilakukan setelah pembunuhan seorang penukaran uang. Dia baru saja menang besar di kasino lokal, meraup sekitar CNY2,3 juta. Dia kemudian ditemukan tewas ditikam di kamarnya di Wynn Palace di Cotai.
