IDNAGA99 - Mantan Walikota Bamban, Tarlac, Alice Guo, bersama dengan 31 terdakwa lainnya, kini menghadapi total 62 dakwaan pencucian uang. Tuduhan ini berasal dari keterlibatan mereka dalam pusat Operator Permainan Lepas Pantai Filipina (POGO) yang berlokasi di Bamban. Menurut pernyataan dari Departemen Kehakiman (DOJ) pada hari Rabu, panel hukum yang menangani kasus ini merekomendasikan untuk mengajukan 26 dakwaan pencucian uang terhadap Guo. Tuduhan ini didasarkan pada dugaan keterlibatannya dalam transaksi yang memindahkan dana yang dihasilkan dari kegiatan yang melanggar hukum.
Tuduhan pencucian uang yang diajukan terhadap Guo dan rekan tertuduh lainnya:
Guo, yang juga dikenal dengan nama Guo Hua Ping, dituduh menggunakan posisi dan koneksinya untuk memfasilitasi kegiatan keuangan ilegal ini. Menurut Kantor Berita Filipina, juru bicara DOJ, Mico Clavano, menjelaskan bahwa dakwaan yang diajukan terhadap Guo mencakup pelanggaran di bawah dua bagian dari Undang-Undang Anti Pencucian Uang (AMLA). 26 dakwaan pertama berada di bawah Pasal 4(a), yang berkaitan dengan transaksi instrumen moneter dari kegiatan yang melanggar hukum. Selain itu, Guo juga menghadapi lima dakwaan lain di bawah Pasal 4(b) untuk konversi, transfer, atau disposisi dari hasil ilegal ini.
Selain itu, 31 dakwaan pencucian uang yang tersisa di bawah Pasal 4(b) melibatkan Guo dan beberapa terdakwa lainnya yang diduga memfasilitasi pergerakan dana ilegal. Namun, tidak semua dakwaan yang ditujukan kepada Guo dan rekan-rekannya dikuatkan. Pengaduan terpisah terhadap Guo yang diduga menyembunyikan asal-usul dana tersebut dibatalkan, demikian pula tuduhan terhadap beberapa individu, termasuk pengacara Jason Masuerte dan tokoh bisnis Nancy Gamo dan Cassie Li Ong. Pembatalan tersebut didasarkan pada kurangnya bukti yang cukup untuk menjatuhkan hukuman.
Investigasi terhadap operasi Guo telah menemukan hubungan dengan berbagai kegiatan kriminal, termasuk penipuan seperti penipuan investasi, penipuan crypto, dan penipuan cinta. Clavano menyoroti bahwa Guo dan kaki tangannya diduga mendapat keuntungan dari skema ini, dengan dana yang kemudian digunakan untuk mengakuisisi berbagai aset. Guo juga menghadapi dakwaan tambahan atas perdagangan manusia terkait penggerebekan pada bulan Juni di pusat Bamban POGO, di mana 800 pekerja - baik warga negara Filipina maupun warga negara asing - diselamatkan dalam kondisi yang mengerikan.
Dalam kasus ini, Badan Penegakan Hukum Narkoba Filipina (PDEA) menyatakan bahwa POGO seperti yang terjadi di Bamban terhubung dengan jaringan operasi kriminal yang lebih besar. Kegiatan terlarang ini dilaporkan melibatkan sindikat narkoba dan penipuan perusahaan, membuat industri POGO menjadi perhatian yang signifikan bagi penegak hukum. Tingkat penuh dari operasi ini masih belum terungkap.
Penangkapan Guo dan upaya internasional untuk menangkap jaringannya:
Kasus ini telah menarik perhatian yang signifikan, terutama setelah penangkapan Guo di Jakarta bulan September lalu. Guo bersembunyi setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengumumkan larangan langsung terhadap industri perjudian di luar negeri pada bulan Juli. Dia awalnya melarikan diri ke Malaysia dan kemudian ke Singapura sebelum akhirnya dilacak di Indonesia. Meskipun telah ditahan, Guo mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.
Penegak hukum Singapura bekerja sama dengan pihak berwenang Filipina dalam upaya melacak rekan-rekan Guo yang diduga berperan dalam membantu pelariannya dari pengadilan. Di antaranya adalah Zhang Jie, seorang tokoh kunci dalam operasi perjudian online ilegal yang mencakup Singapura dan Filipina. Guo juga dilaporkan memiliki hubungan dengan Wu Duanren, seorang operator utama POGO di Porac, Pampanga. Kedua orang tersebut dicurigai membantu pelarian Guo dari Filipina tahun lalu.
Cakupan perusahaan kriminal ini tidak hanya melibatkan Guo dan rekan-rekannya. Pihak berwenang telah menemukan hubungan dengan kegiatan pencucian uang kelas kakap lainnya. Khususnya, Guo disebut-sebut pernah berurusan dengan Zhang Ruijin dan Lin Baoying, pasangan suami istri yang terlibat dalam kasus pencucian uang miliaran dolar di Singapura. Pasangan ini dihukum atas tuduhan pencucian uang dan pemalsuan dan dideportasi ke Kamboja setelah menjalani hukuman penjara.
Meskipun Presiden Marcos telah melarang industri POGO secara total pada bulan Juli, operasi ilegal masih terus berlanjut. Pada tanggal 8 Januari, pihak berwenang Filipina menggerebek fasilitas POGO ilegal lainnya, yang terletak di Kota ParaƱaque, Metro Manila. Penggerebekan tersebut menyebabkan penangkapan 400 pekerja asing, dan semuanya telah ditempatkan dalam tahanan Biro Investigasi Nasional (NBI).